Senin, 22 Maret 2010

ASAM BASA

Asam Basa

Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH
lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat (digunakan dalam baterai atau aki mobil ). Asam umumnya berasa masam; walaupun demikian, mencicipi rasa asam, terutama asam pekat, dapat berbahaya dan tidak dianjurkan.

Basa secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih besar dari 7 dan yang menyerap ion hydronium ketika dilarutkan dalam air.Terdapat tiga definisi asam basa yang umum diterima dalam kimia, yaitu definisi Arrhenius, Brønsted-Lowry, dan Lewis.

1. Asam Basa BrØnsted-Lowry

Asam merupakan zat yang mampu memberikan proton sedangkan basa merupakan zat yang mampu menerima proton.
Asam Basa Konjugat
Asam basa konjugat merupakan suatu asam dan basa konjugatnya atau suatu basa dan asam konjugatnya. Basa konjugat dari suatu asam BrØnsted ialah spesi yang tersisa ketika satu proton pindah dari asam tersebut. Sebaliknya, suatu asam konjugat dihasilkan dari penambahan sebuah proton pada basa BrØnsted. Setiap asam BrØnsted memiliki satu basa konjugat, dan setiap basa BrØnsted memiliki satu asam konjugat.
Asam1 ↔ Basa1 + proton
Dalam hal ini, asam1 dan basa1 merupakan pasangan asam/basa konjugat. Demikian pula asam konjugat adalah spesi yang terbentuk jika suatu basa menerima sebuah proton


Basa2 + proton ↔ Asam2

Jika dua proses ini disatukan hasilnya adalah reaksi asam basa atau netralisasi

Asam1 + Basa2 ↔ Basa1 + Asam2

Kebanyakan pelarut dapat memiliki sifat menyumbangkan proton atau menerima proton, sehingga menghasilkan sifat asam atau basa pada larutan. Contoh dalam larutan aqueous, amonia bertindak sebagai basa sedangkan air sebagai asam

NH3 + H2O ↔ NH4+ + OH-
Basa1 Asam2 Asam1 Basa2


Sedangkan dalam larutan asam nitrit dengan pelarut air, air bertindak sebagai basa

H2O + HNO2 ↔ H3O+ + NO2-
Basa1 Asam2 Asam1 Basa2


Asam konjugat dari H2O adalah H3O+ (ion hidronium) yang mengandung sebuah proton yang berikatan kovalen dengan molekul air yang perlu ditekankan disini adalah, suatu asam yang telah mendonorkan protonnya akan menjadi basa konjugat yang dapat menerima proton, seperti pada ion nitrit (yang merupakan basa konjugat dari asam nitrit) merupakan akseptor proton dari H2O menghasilkan ion OH-. Inilah penyebab larutan aqueous dari NaNO2 bersifat basa.

NO2- + H2O ↔ HNO2 + OH-
Basa1 Asam2 Asam1 Basa2


2. Asam Basa Arrhenius

Arrhenius mendefinisikan bahwa asam adalah senyawa yang dilarutkan dalam air akan membebaskan ion hydrogen H+, sedangkan basa adalah senyawa yang dilarutkan dalam air akan membebaskan ion hidroksida OH-.
HCl + H2O → H+ + Cl-
KOH + H2O → K+ + OH-
Teori Arrhenius memiliki kelemahan, dimana teori ini hanya terbatas pada larutan dengan pelarut air.
NH4Cl + NaNH2 → NaCl + NH3
Reaksi tersebut merupakan reaksi asam basa meskipun tidak terdapat ion OH- yang terlibat. Berikut ini reaksi yang terjadi
NH4+ + NH3 - → 2 NH3


3. Asam Basa Lewis

Menurut Gilbert Newton Lewis, asam adalah senyawa atau zat yang menerima pasangan electron sedangkan basa merupakan senyawa atau zat yang memberikan pasangan elektron.
BF3 + NH3 → BF3NH3
Asam basa berdasarkan reaksi diatas, dapat dinyatakan bahwa BF3 adalah asam lewis, sedangkan NH3 adalah basa lewis.


Kekuatan Asam dan Basa

Asam
Asam kuat adalah elektrolit kuat yang untuk kebanyakan tujuan praktis, diangap terionisasi sempurna dalam air. Kebanyakan asam kuat merupakan asam anorganik : HCl, HNO3 HClO4 H2SO4.
HCl(aq) + H2O(l) → H3O+(aq) + Cl-(aq)

Kebanyakan asam hanya sedikit terionisasi dalam air. Asam sepeti ini digolongkan kedalam asam lemah.
HA(aq) + H2O(l) « H3O+(aq) + A-(aq)


Semakin besar Ka, maka semakin kuat asamnya artinya, semakin tinggi konsentrasi ion H+ pada kesetimbangan karena ionisasinya.


Basa
Begitu pula dengan basa kuat hal yang berlaku pada asam kuat juga berlaku pada basa kuat, yang mencakup hdroksida dari logam alkali dan logam alkali tanah tertentu seperti NaOH, KOH, dan Ba(OH)2 . basa lemah pun sama dengan asam lemah yang merupakan elektrolit lemah. Amonia merupakan basa lemah, yang sangat sedikit terionisasi dalam air :
HH3(aq) + H2O(l) ↔ NH+4(aq) + OH-(aq)
Terbentuknya ion hidroksida dalam reaksi ionisasi basa ini menandakan bahwa, dalam larutan ini pada 250 C, (OH-) > (H+) dan dengan demikain pH > 7.

Selasa, 16 Maret 2010

RESUME PROFESI KEPENDIDIKAN

RESUME PROFESI KEPENDIDIKAN
KULIAH KE-2 (09 MARET 2010)

TOPIK PERKULIAHAN : Manajemen Berbasis Sekolah

Berbasis : Sebuah penerapan manajemen yang melihat kondisi sekolah

Latar Belakang
1. Program peningkatan mutu pendidikan telah dilaksanakan selama enam pelita dengan investasi yang cukup besar ; namun mutu pendidikan masih rendah
2. Sekolah tahu lebih tahu kelibahannya, kelemahan dan kebutuhan dirinya
3. Pengamatan terhadap sekolah bermutu dan sekolah yang turun mutunya
4. Pembinaan pendidikan selama ini lebih bersifat “input oriented”
5. Regulasi birokrasi terhadap penyelenggaraan terlalu ketat
6. Partisipasi masyarakat belum optimal
7. Hasil studi tentang “evective school”

Dampak Kebijakan Manajemen Sentralistik
1. Inisiatif dan kreatifitas kurang berkembang
2. Tanggung jawab kurang
3. Bersikap birokratik
4. Bekerja mekanistis, repetitive
5. Semangat bekerja kurang

Karakteristik
1. Kemandirian
2. Penmberayagunaan SDM
3. Pemberdayagunaan masyarakat
4. Transparansi
5. Akuntabilitas

Esensi umum MBS
1. Ada “framework” (kerangka acuan) nasional
2. Ada “national lines” (garis besar pedoman secara nasional)
Perbedaan pengolaan sekolah negeri dan swasta tidak terlalu besar

Ciri sekolah efektif
1. Lingkungan tertib dan aman
2. Visi, misi dan target yang jelas
3. Kepemimpinan yang kuat
4. Pengembanagan staf
5. Tingkat harapan yang tinggi
6. Evaluasi untuk perbaikan PBM
7. Partisipasi orang tua dan masyarakat
8. Ada yang komitmen untuk bersama-sama meningkatan mutu
Ciri-ciri ini hanya mungkin segera dilakukan secara optimal melalui SBM

Tujuan MPMBS
1. Meningkatan mutu pendidikan melalui kemandirian
2. Mengoptimalkan sumber daya sekolah dan mengsinergikan program peningkatan mutu
3. Meningkatan motivasi dan kepuasan kerja
4. Meningkatan tanggung jawab sekolah terhadap “stakeholders” pendidikan
5. Memacu semangat (motivasi) kompetitif sehat antar sekolah

Langkah MPMBS
1. Evaluasi diri
2. Perumusan visi, misi dan target mutu yang jelas
3. Perencanaan program kegiatan
4. Pelaksanaaan program kegiatan
5. Monitoring dan evaluasi program
6. Penetapan target mutu baru

Kontrol pelaksanaan
1. Transparansi manajemen sekolah
2. Akuntabilitas
3. Benchmarking (pembanding, evaluasi internal / eksternal)

RESUME PROFESI KEPENDIDIKAN

RESUME PROFESI KEPENDIDIKAN
KULIAH KE-1 (02 MARET 2010)

TOPIK PERKULIAHAN : Paradigma Baru Manajemen pendidikan Nasional

Trend → kecenderungan

Kompetitif
a. Usaha
b. Belajar
c. Kemampuan
d. Aturan

Transparan
*Keterbukaan

Spesialis
*Keunggulan yang ada pada diri kita

Profesional
*Yang memberikan kepuasan pada orang lain

Dinamis
a. Inventing → penemuan
b. Breaking rules : melanggar peraturan
c. Experimenting → percobaan
d. Making mistakes : banyak kesalahan
e. Growing → bertumbuh
f. Taking risks : berani ambil resiko

Adaptif
*Beradaptasi

Tuntutan terhadap “kompetensi SDM”

a. Pengetahuan / wawasan global
*Konseptual yang integratif dan aplikatif
*Orientasi pada solusi, inovasi dan kreatif
*Nilai-nilai universal (lintas budaya)

b. Ketrampilan global
*Komunikasi multi budaya
*Pemanfaatan tekhnologi informasi
*Pengembangan intelektual, emotional dan adversity skill
*kemampuan untuk memotifasi diri sendiri”

c. Sikap dan perilaku
*Dinamis dan flexible
*Inisiatif dan proaktif
*Mandiri